INDAHNYA BERBAGI

Coretan penaku
Sederhana, jauh dari sempurna
Semoga bermanfaat

Total Tayangan Halaman

Kamis, 24 September 2009

Roda Kehidupan Pasti Berputar

Bismillaah...

Pagi hari dua hari yang lalu abi dapat telp dari mamah, intinya diminta kerumah mamah karena ada Mang 'I'. Akhirnya pagi itu setelah beres2 kami ke rumah mamah, tapi ternyata Mang I sudah pulang. Saya masih ingat bagaimana perawakan Mang I. Adik dari bapak mertua, orangnya kecil, badannya kurus, rambutnya yang putih kadang dibiarkan agak panjang dan sedikit 'awut2an' kalo kata orang Jawa. Karena memang "Emang" dari keluarga abi, tidak banyak yang saya tahu. Hanya cerita dari mamah dan abi saja yang membuat saya berkata "ooo..."

"Emang", sekarang sudah ditinggal oleh istrinya yang sudah meninggal karena suatu penyakit dan memiliki seorang anak angkat, karena qadarullaah "emang" tidak dikaruniai anak. Menurut cerita dari mamah dahulu adalah masa2 "berjaya" sang Mamang. Naik turun mobil, rumah gedong, tapi sayang jarang berkumpul dengan keluarga yang lain, jadi seolah2 di dunia hanya ada keluarga Mamang bertiga : Mamang, Bibi dan anak angkatnya. Malah kadang keluarga lain yang akan berkunjung segan, amat sangat segan..(takut dikira....) ya begitulah kalau ada kesenjangan ekonomi antara keluarga. Kalo yang "benghar" jarang mengunjungi yang "kurang benghar" jadi asa2 teu kenal kitu meureun...Pokoknya kehidupan mewah yang dialami Mamang dahulu saat masih ada Bibi. Semua memang takdir Allah, tapi kehidupan Mamang berubah ketika Bibi meninggal. Jadi kehidupannya agak "kacau". Anak angkatnya yang dahulu dinikahkan dengan wali Mamang (yang seharusnya tidak boleh, karena masih diketahui orangtua dari anak angkat tsb!) kini entah kemana. Mamang menikah lagi tanpa sepengetahuan semua keluarga, wanita yang dipilih lebih cocok jadi anaknya..Alhamdulillah mereka dikaruniai seorang putri, tapi qadarullah wanita itu menceraikan Mamang secara sepihak dan menikah lagi dengan laki2 lain dan tak lama mereka memiliki anak (wallahu a'lam sebenarnya itu anak hasil pernikahan sah atau bukan), tapi lebih miris Mamang "diusir" dari rumahnya sendiri oleh wanita ex istrinya tersebut dan sekarang dia tinggal bersama suami barunya (ya Alloh...ada ya wanita seperti itu, Naudzubillah...) dengan dalih itu rumah adalah haknya! Mamang, yang sabar ya....Saya baru tiga kali bertemu dengan Mamang, tapi dari raut wajahnya nampak keletihan yang ada...yang saya ingat kalo Mamang kerumah mamah pasti langsung peluk mamah dan bapak, selanjutnya menangis sejadi2nya.... Sekarang Mamang sudah menikah lagi (dan itu pun tanpa sepengetahuan keluarga)....Kami tidak bisa berbuat banyak. Bapak sebagai kakak Mamang sering menasehati tetapi yah kehidupan Mamang diputuskan sendiri oleh Mamang....

Semua memang rahasia Allah, roda kehidupan kadang di atas kadang di bawah jadi tidak mungkin berjalan datar...Manusia hanya bisa berencana tapi semua Alloh yang mengaturnya dan memutuskannya. Kami sekeluarga hanya isa berdo'a untuk Mamang....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar